You need to enable javaScript to run this app.

Gunung Batu FATUKOPA, kau tinggal turun naik!

Gunung Batu FATUKOPA, kau tinggal turun naik!

Jauh di pedalaman pulau Timor berdiri sebuah gunung batu.
Gunung batu ini diberi nama Fatukopa oleh warga sekitar.

Selain Karena bentuknya yang menyerupai kapal besar di lautan luas (Kira-kira sebesar kapal motor Kelimutu, dulu), juga karena legenda sekitarnya yang menceritakan bahwa itulah sebuah kapal yang pernah karam jutaan tahun yang lalu ketika daratan Timor belum terbentuk.

Ada yang menyebut-nyebut bahwa Fatukopa adalah fosil bahtera Nuh sebagaimana terdapat dalam Kisah Kejadian dalam Alkitab. Namun tentang hal ini tentu saja amat sulit dipercaya.

Fatukopa sesungguhnya adalah sebuah bukit karang dengan sedikit vegetasi  khas hutan hujan tropis. Nama kecamatan (dan desa) di mana bukit batu itu terletak dinamakan pula Fatukopa.

Kini warga kecamatan Fatukopa tersebar 7-8 km di sekitar gunung batu tersebut, dari Timur, Barat, Utara dan Selatan.

Tanah sekitar Gunung Batu tersebut adalah tanah numpang yang mudah longsor. Setiap tahun pemandangan yang biasa adalah reruntuhan tanah putih di sekitar bukit yang berdiri tegak kehijauan.

Fatukopa merupakan tempat keramat. Tidak sembarang orang boleh mendaki ke sana.

Kalau pergi tanpa restu dari para tetua adat, kau tak akan sampai pada puncak, atau bisa menyasar!

Konon, untuk mencapai puncak, seseorang mesti melalui jurang yang sangat dalam, yang bisa jadi adalah belahan palung di bukit tersebut.

Pada jurang tersebut ada seekor ular besar, yang akan memberi dirinya menjadi jembatan. Artinya kau harus meniti di atas badan ular tersebut. Ular itu sekaligus adalah penjaga bukit batu itu.

Nah, siapa berani mendaki ke sana. Sampai sekarang ini, hanya tetua ada yang setiap setahun sekali berangkat ke sana. Tentu saja untuk urusan adat.

Pada sekitar tahun 1980-an ada ekspedisi dari Australia yang mengelilingi bukit tersebut dengan helicopter. Menurut pengakuan mereka, sama sekali tak ditemukan tempat yang cocok untuk pendaratan.

Semuanya tertutup vegetasi. Akhirnya, para ahli, kemungkinan ahli botani, atau bisa jadi sekedar para wisman, hanya berkeliling di sekitar bukit batu.

Bukit Fatukopa tetap tegar dan menjadi salah satu tempat kebanggaan (dan keramat) orang-orang Amanuban. Untuk itu ada pula legenda lain yang mengatakan bahwa bukit Fatukopa merupakan tempat pertama pendatang dari Madagaskar menetap untuk kemudian berbaur dengan penduduk yang ada dan menurunkan orang-orang Dawan sekarang ini.

Apapun cerita, fakta maupun fiksi seputar Bukit Batu itu, kenyataannya, bahwa orang-orang yang tinggal sekeliling bukit batu itu masih jauh dari sejahtera.

Mereka benar-benar masih berciri kampung Indonesia: kekurangan air bersih, transportasi yang sulit dan masih lain-lain lagi: sarana kesehatan minim, pendidikan terbatas (sebuah SMA baru saja dibuka, lokasinya tak jauh dari Gunung Batu Fatukopa ini).

Tak Jauh dari tempat itu, ada juga sebuah Sekolah Menengah Pertama, satu Atap. Bupati TTS, pernah melakukan apel di tempat wisata, dan menyinggahi Sekolah itu.  Baca berita ini : https://suaraamfoang.com/pemuda-fatukopa-minta-epy-tahun-bijak-posting-video-youtube/

Kendatipun sudah menjadi kecamatan sendiri, hasil pemekaran dari kecamatan Amanuban Timur pada tahun 2009, toh yang baru menjadi ciri kecamatan di daerah itu hanyalah “gedung kantor camat” yang diisi senin sampai Jumat oleh para pegawai yang berumah di Kota Soe dan Oeekam, pusat kecamatan induk. Sarana lainnya masih nunut pada kecamatan induk.

Untuk sampai ke Bukit Fatukopa sendiri, kamu harus melalui jalan sulit karena belum beraspal.

Jika kamu tak ingin repot, kamu bisa menyaksikan keindahan Bukit Fatukopa dari dataran tinggi yang dipenuhi hamparan rumput hijau. Bukit Besteke (ingat…Besteke…Bukan Bestieeeeke…..) Ini spot yang disarankan dan paling banyak dikunjungi. Lagi-lagi kau tinggal turun naik, karena kondisi jalannya tidak rata. Ada bagusnya pakai motor trail atau mobil offroad. Akan tetapi sejauh ini sepeda motor matic dan sekelas mobil Honda Brio pun bisa kau dipacu sampai ke Besteke – Fatukopa.

Dataran ini tepat berada di seberang Bukit Fatukopa. Posisinya yang strategis membuat spot ini kerap dijadikan lokasi kemping. Namun, kamu harus berhati-hati sebab di sini, belum dipasang pembatas.

Adapun fasilitas di sekitar Bukit Fatukopa belum terlalu lengkap, spot wisata ini benar-benar alami. Jadi, pastikan kamu sudah mempersiapkan perbekalan jika ingin melihat keindahan alam yang satu ini.

Keindahan pemandangan Gunung Batu Fatukopa dari Dataran Besteke begitu menawan ketika sunrise di pagi hari. Sebagian gunung ini akan diselimuti kabut tebal. Pokoknya terlalu indah!

ayuklah, Bapak Ibu……..ke NTT singgahi Fatukopa.

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

Ambrosius Jamon, S.Pd.

- Kepala Sekolah -

Sambutan Kepala SMA Negeri 2 Fatuleu Barat, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten...

Berlangganan